Selamat datang di website resmi Desa Macang. Temukan informasi terbaru tentang kegiatan, layanan masyarakat, berita desa, serta program pembangunan di Desa Macang. Transparansi, pelayanan, dan kemajuan untuk masyarakat yang lebih baik.
Statistik Penduduk Desa Macang
laki-laki
Perempuan
Jumlah Penduduk
Profile Singkat Desa Macang
"OM SWASTIASTU"
Desa Macang adalah Pemekaran dari Desa Induk yaitu Desa Sibetan menjadi Desa Persiapan Macang, pada tanggal 31 Januari 2005 dengan Keputusan Bupati Karangasem Nomor 241 Tahun 2005 yang terdiri dari dua Banjar Dinas : Banjar Dinas
Macang dan Banjar Dinas Triwangsa Macang. Sejarah Desa Macang tidak bisa terlepas dari sejarah Desa Adat Macang, dimana Kata Macang berasal dari bahasa Jawa Kuna yaitu Macangkrama yang berarti tempat Beristirahat atau tempat rekreasi para Raja yang pada saat itu Desa Macang masih dalam Wilayah Kerajaan Kuncara Giri yang sekarang disebut Sibetan. dan juga kata Mecaang yang Berarti di Mencahang Pecahan/dimekarkan, karena atas jasanya masyarakat Macang sukses memasang Batu Kerteg (Telpod) dari depan Pura Bale Agung Sibetan sampai Banjar Mantri hanya dalam 1 (satu) malam sehingga Masyarakat Macang diberikan otonomi penuh untuk mengelola Tatanan Masyarakatnya sendiri menjadi Desa Adat Macang yang mandiri yang lama kelamaan kata Macangkrama menjadi Macang. Jadi Desa Adat Macang sejak itu pula memulai merintis menata Pemerintahan Desa secara Mandiri, baik penataan administrasi manupun pembangunan Desa dalam arti luas.
Selanjutnya nama Desa Dinas Macang mengambil nama dari sejarah Desa Adat yaitu Desa Macang. Desa Macang ditetapkan menjadi desa yang difinitif untuk berdiri sendiri yang benar-benar pisah dari induknya untuk mandiri dalam pembangunan Fisik dan Spiritual dengan desa-desa lainya dengan Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 2 Tahun 2008 tanggal 30 Mei 2008 tentang Pembentukan Desa Macang, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem.
Demikianlah sejarah singkat Desa Macang yang hingga saat ini didalamnya masih terkandung berbagai potensi pertanian dan seni, adat-istiadat, budaya serta nilai-nilai kegotong royong dan patriotisme yang tersimpan didalamnya.